Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu
periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya dominan terbuat dari batu,
walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari
alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara
menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman
batu dibedakan lagi menjadi 3 periode, yaitu:
1. Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana
alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga
bentuknya masih sederhana. Contohnya: kapak genggam.
2. Batu Tengah Madya/Mesolithikum
Merupakan masa peralihan di mana
cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman
batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.
3. Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana
alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta
bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Contohnya: kapak persegi dan
kapak lonjong.
Zaman ini terbagi menjadi 4 zaman
yaitu :
Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman ini alat-alat terbuat
dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan.
Contoh alat-alat tsb adalah :
- Kapak
Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut
“Chopper” (alat penetak/pemotong).
- Alat-alat
dari tulang binatang atau tanduk rusa yaitu alat penusuk (belati), ujung
tombak bergerigi.
- Flakes,
yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat
digunakan untuk mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes,
termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk
berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
Berdasarkan daerah penemuannya maka
alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi
Kebudayaan Pacitan dan Ngandong.
Manusia pendukung kebudayaan ini
adalah :
- Pacitan
: Pithecanthropus dan
- Ngandong
: Homo Wajakensis dan Homo soloensis.
Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri zaman Mesolithikum :
1. Alat-alat pada zaman ini hampir sama
dengan zaman Palaeolithikum.
2. Ditemukannya bukit-bukit kerang
dipinggir pantai yang disebut “kjoken modinger” (sampah dapur) Kjoken =dapur,
moding = sampah).
Alat-alat zaman Mesolithikum :
1. Kapak genggam (peble)
2. Kapak pendek (hache Courte)
3. Pipisan (batu-batu penggiling)
4. Kapak-kapak tersebut terbuat dari
batu kali yang dibelah
5. Alat-alat di atas banyak ditemukan
di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum
yang ditemukan di gua-gua yang
disebut “Abris Sous Roche” Adapun alat-alat tersebut adalah :
disebut “Abris Sous Roche” Adapun alat-alat tersebut adalah :
- Flaces
(alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna
untuk mengupas makanan.
- Ujung
mata panah,
- Batu
penggilingan (pipisan),
- Kapak,
- Alat-alat
dari tulang dan tanduk rusa,
- Alat-alat
ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya: Sampung Bone
Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan
Mesolithikum,yaitu :
- Peble-Culture
(alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
- Bone-Culture
(alat kebudayaan dari Tulang)
- Flakes
Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
Manusia Pendukung Kebudayaan
Mesolithikum adalah bangsa Papua –
Melanosoid.
Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Melanosoid.
Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat
dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
- Kapak
Persegi, misalnya Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu.
Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan
Kalimantan
- Kapak
Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
- Kapak
Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti,
Minahasa dan Serawak
- Perhiasan
( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jawa
- Pakaian
(dari kulit kayu)
- Tembikar
(periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
Manusia pendukung Kebudayaan
Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer
–Indochina).
Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum
adalah sebagai berikut :
- Menhir,
adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati
arwah nenek moyang
- Dolmen,
adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek
moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan
- Sarchopagus
atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup
- Kubur
batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan
batunya lepas satu sama lain
- Punden
berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat
Cara manusia purba mengumpulkan makanan bagi mereka sendiri :
FOOD GATHERING
Ciri zaman ini adalah :
- Mata
pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
- Nomaden,
yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
- Tempat
tinggalnya di gua-gua
Alat-alat yang digunakan terbuat
dari batu kali yang masih kasar,
tulang dan tanduk rusa. Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan zaman batu tengah (Mesolithikum).
tulang dan tanduk rusa. Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan zaman batu tengah (Mesolithikum).
FOOD PRODUCING
Ciri zaman ini adalah :
- Telah
mulai menetap
- Pandai
membuat rumah sebagi tempat tinggal
- Cara
menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
- Mulai
terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
- Alat-alat
terbuat dari kayu,tanduk,tulang, bambu,tanah liat dan batu
- Alat-alatnya
sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan
dengan zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan Zaman Megalithikum (zaman batu
besar).
Pembabakan Zaman
Prasejarah berdasarkan Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para
ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat
diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar