BAMBU BUNTU

Selasa, 29 Januari 2013

Kata Penghubung Konjungsi


Nama : Esty Yurika Sandova
Kelas : XII IPA 3
Kata Penghubung (Konjungsi)
A.    Pengertian Kata Penghubung
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yang berarti kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Hasan Alwi, dkk., 2003: 296). Dalam pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi (Harimurti, 2007: 102).

B.    Jenis-jenis Kata Penghubung
Dilihat dari fungsinya dapat dibedakan dua macam kata penghubung sebagai berikut:
Ø  Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara.
Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang:
·         Menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta.
Contoh : Ibu dan ayah pergi ke pasar
·          Menggabungkan memilih, yaitu atau.
·         Menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.
Contoh : Semua usaha sudah ia lakukan, tetapi hasil yang ia dapat belum memuaskan
·         menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya.
Contoh : Ani bukan seorang pecandu masakan Padang, melainkan pecandu masakan Palembang.
·         menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah, lagipuula, apalagi, jangankan.
Contoh : Orang itu sangat sensitif. Ini tidak baik. Segala sesuatu yang berlebihan cenderung negatif. Lagi pula, sifat sensitif  tidak tepat untuknya karena ia seorang lelaki.
·         menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya.
·          menggabungkan mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya.
·          menggabungkan menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah.
·          menggabungkan menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu.

Ø  Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat.
Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang menggabungkan:
·         menyatakan sebab, yaitu sebab, karena.
·         menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal.
·          menyatakan tujuan, yaitu agar, supaya.
·         menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.
Contoh : Ketika semua telah terjadi, barulah penyesalan itu datang.
·         menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga.
·         menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna.
·         menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana, sebagai.
·          menyatakan tempat, yaitu tempat.

Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Ø  Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Contoh:
·         dan penanda hubungan penambahan
·         serta penanda hubungan pendampingan
·         atau penanda hubungan pemilihan
·         tetapi penanda hubungan perlawanan
·         melainkan penanda hubungan perlawanan
·         padahal penanda hubungan pertentangan
·         sedangkan penanda hubungan pertentangan

Konjungsi koordinatif agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan klausa juga menghubungkan kata. Seperti contoh berikut:
·         Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
·         Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?
·         Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja.
·         Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.
·          Ibu sedang mencuci baju, sedangkan Ayah membaca Koran.

Ø  Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (kalusa) yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008: 100). Konjungsi subordinatif dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut:
·         Konjungsi suordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
·         Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
·         Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
·         Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.
·         Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
·         Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.
·         Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
Contoh : Ia telah bekerja keras. Siang malam ia mencari uang untuk sekolah anaknya. Oleh karena itu, tidak ada anaknya yang tidak berhasil.
·         Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).
Contoh : Sedemikian rupa ia merancang kegiatan itu, sehingga sangat sulit ditemukan kekurangannya.
·         Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.
·         Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa.
·         Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
·         Konjungsi suboerdinatif atributif: yang
·          Konjungsi subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada)


Tidak ada komentar: