Nama : Esty Yurika Sandova
Kelas : XII IPA 3
Kata Penghubung (Konjungsi)
A.
Pengertian
Kata Penghubung
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yang berarti kata
tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa
dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Hasan Alwi, dkk., 2003: 296). Dalam
pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan
satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua
satuan lain atau lebih dalam konstruksi (Harimurti, 2007: 102).
B. Jenis-jenis Kata Penghubung
Dilihat dari
fungsinya dapat dibedakan dua macam kata penghubung sebagai berikut:
Ø Kata
penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang kedudukannya
setara.
Kata penghubung
ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang:
·
Menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta.
Contoh : Ibu dan ayah pergi ke
pasar
·
Menggabungkan memilih,
yaitu atau.
·
Menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun,
sedangkan, sebaliknya.
Contoh : Semua usaha sudah ia lakukan, tetapi hasil yang ia dapat belum
memuaskan
·
menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya.
Contoh : Ani bukan seorang pecandu masakan Padang,
melainkan pecandu masakan Palembang.
·
menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah,
lagipuula, apalagi, jangankan.
Contoh : Orang itu sangat sensitif. Ini tidak baik.
Segala sesuatu yang berlebihan cenderung negatif. Lagi pula, sifat sensitif tidak tepat untuknya karena ia
seorang lelaki.
·
menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya.
·
menggabungkan
mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya.
·
menggabungkan
menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah.
·
menggabungkan
menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu.
Ø Kata
penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya
bertingkat.
Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang
menggabungkan:
·
menyatakan sebab, yaitu sebab, karena.
·
menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika,
bila, apabila, asal.
·
menyatakan
tujuan, yaitu agar, supaya.
·
menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum,
sesudah, tatkala.
Contoh : Ketika
semua telah terjadi, barulah penyesalan itu datang.
·
menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga.
·
menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna.
·
menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana,
sebagai.
·
menyatakan
tempat, yaitu tempat.
Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi
koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Ø Konjungsi
Koordinatif
Konjungsi koordinatif
adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang
kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Contoh:
·
dan penanda hubungan penambahan
·
serta penanda hubungan pendampingan
·
atau penanda hubungan pemilihan
·
tetapi penanda hubungan perlawanan
·
melainkan penanda hubungan perlawanan
·
padahal penanda hubungan pertentangan
·
sedangkan penanda hubungan pertentangan
Konjungsi
koordinatif agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan
klausa juga menghubungkan kata. Seperti contoh berikut:
·
Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
·
Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang
datang ke rumahku?
·
Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya
terdiam saja.
·
Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.
·
Ibu sedang
mencuci baju, sedangkan Ayah membaca Koran.
Ø Konjungsi
Subordinatif
Konjungsi
subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (kalusa)
yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008: 100). Konjungsi
subordinatif dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut:
·
Konjungsi suordinatif waktu: sejak, semenjak,
sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama,
serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai,
hingga, sampai.
·
Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau,
jikalau, asal(kan), bila, manakala.
·
Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan,
seandainya, umpamanya, sekiranya.
·
Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.
·
Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun),
walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
·
Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan,
seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada,
alih-alih.
·
Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh
karena, oleh sebab.
Contoh : Ia telah bekerja keras. Siang malam ia mencari
uang untuk sekolah anaknya. Oleh karena
itu, tidak ada anaknya yang tidak berhasil.
·
Konjungsi subordinatif hasil: sehingga,
sampai(sampai), maka(nya).
Contoh : Sedemikian rupa ia merancang kegiatan itu, sehingga sangat sulit ditemukan
kekurangannya.
·
Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.
·
Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa.
·
Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
·
Konjungsi suboerdinatif atributif: yang
·
Konjungsi
subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar